Bandung - Iuran jaminan sosial untuk tenaga kerja di Indonesia terendah di dunia. Iuran jaminan sosial di Indonesia hanya 5,7% dari pendapatan, dimana 3,7% iuran dari pengusaha dan 2% dari tenaga kerja.
Hal ini disampaikan Direktur Operasi dan Pelayanan PT Jamsostek (Persero) Ahmad Anshori dalam Konferensi Pers di Hotel Jayakarta, Bandung, Jumat malam (8/1/2009).
"Iuran jaminan kita itu terendah di dunia," tegasnya.
Anshori menambahkan negara-negara Afrika saja sudah memiliki persentase iuran yang lebih besar dari Indonesia. Negara Mali, misalnya, iuran jaminan sosial di negara ini 10%. Sedangkan Malaysia 24%, dengan persentase iurandari pengusaha 12% dan dari tenaga kerja 12%. Bahkan, Singapura mencapai 50% dengan persentase iuran dari pengusaha 25% dan tenaga kerja 25%.
Anshori menyatakan memang ada wacana untuk menaikkan persentase iuran jaminan sosial ini. Pihaknya setuju dengan kenaikan persentase menjadi 10% seperti yang diusulkan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
"Dari kita sih sama saja dengan DPR, 10%," ungkapnya.
Namun, lanjut Anshori, dalam menaikkan iuran tersebut, Jamsostek akan memperhatikan resistensi dari pengusaha sehingga tidak ada pihak yang merasa diberatkan.
"Ya kita lihat dulu kemampuan para pengusaha," ujar Anshori.
Jamsostek memang pada tahun ini akan mengusulkan kepada pemerintah untuk meningkatkan persentase iuran serta meningkatkan kekayaan dan dana investasi menjadi di atas Rp 150 triliun dalam 5 tahun ke depan.
oleh : Ramdhania El Hida - detikFinance
Iuran Jaminan Sosial Indonesia Terendah di Dunia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar